Kamis, 10 Februari 2022

Everything Healing Is Self Healing

Everything healing is self healing. Awalnya saya beriman mengenai ungkapan tersebut, bahwa tiap orang mempunyai kemampuan menyembuhkan dirinya sendiri. Keberadaan healer atau penyembuh hanyalah fasilitator agar seseorang mendapatkan kesembuhan dari dalam dirinya sendiri. Oke sampai sini saya setuju, sama seperti halnya ungkapan motivator terhebat adalah dirinya sendiri, bukan orang lain.

Sembuh sendiri bisa karena waktu, waktu ini berfungsi untuk melupakan kejadian. Kejadian yang traumatik, meluntur perlahan-lahan karena berbenturan dengan pengalaman-pengalaman baru. Sebenarnya melupakan kejadian tidak sepenuhnya hilang, ia hanya memendamnya di bawah sadar yang suatu saat bisa muncul kembali saat ada pemicunya.

Sembuh sendiri karena menerima kejadian tersebut, prosesnya kadang dengan tangisan dan tertawa. Pelepasan emosi terpendam yang ingin diluapkan, setelah itu ada kelegaan dan mengubah tragedi menjadi komedi. Melihat masalah yang awalnya membuat emosi bergejolak, kini bisa menghadapi masalah dengan menertawakan dan menjogetinya. Bukan hal yang mudah, namun kita dapat belajar untuk sembuh sendiri.

Hal yang paling menyebalkan dari masalah emosi adalah kita tidak bisa benar-benar sembuh sendiri ketika kita sendiri kecanduan penderita, atau istilah populernya gagal move on. Selalu bilang tidak bisa sembuh, susah mengendalikan diri, sulit melupakan, marah dan kesal dengan keadaan. Serangkaian kesulitan itu membuat kita kecanduan atas penderitaan yang dibuat sendiri. Yang bikin ruwet sendiri, sampai akhirnya kesulitan menyelesaikannya sendiri. 

Mereka yang sedang berada dalam kekalutan masalahnya, tidak sedang benar-benar membutuhkan orang lain entah sebagai terapis, teman curhat, konselor, melainkan yang paling ia butuhkan adalah tindakan ia sendiri untuk mengubah keadaan tersebut. Dampak melelahkan dari meminta bantuan orang lain yakni ketergantungan kepada orang yang dianggap bisa menyelesaikan masalahnya atau menyembuhkannya, bukan fokus berusaha bertindak untuk menyelesaikannya sendiri.

Untuk sampai sembuh sendiri, kita sendiri yang harus mau melakukan serangkaian tindakan agar bisa selesai. Berhadapan segala macam yang berkaitan dengan masalah yang ia hadapi. Bukan dengan menghindari karena ketakutan, menundanya hingga masalah makin menumpuk, dan marah dengan keadaan. Tindakan sebagai penentu hasil, kita bisa mengambil tindakan yang terbaik untuk menyelesaikannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar